Tak Dengar Teriakan Warga, Remaja Berusia 13 Tahun Terserempet Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Sukabumi

Bycyber jabar

Oktober 2, 2024

SUKABUMI – Seorang remaja laki-laki tertabrak kereta api (KA) di perlintasan jalur alternatif dekat SMK Pertanian, tepatnya di Kampung Kaum Kaler, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (1/10/2024) sore.

Akibat kejadian tersebut, korban segera dilarikan ke RSUD Sekarwangi untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara itu, sepeda motor yang dikendarai korban mengalami kerusakan parah.

Menurut Hera (60 tahun), saksi mata yang berada di lokasi, kejadian berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB. Hera menjelaskan bahwa kereta api melaju dari arah Bogor menuju Sukabumi. Sebelum kereta tiba di perlintasan yang tidak memiliki palang pintu tersebut, sebuah mobil sempat melintas.

“Saya sudah memastikan bahwa tidak ada kendaraan lain setelah mobil itu lewat, terutama motor. Saya berdiri dan melihat ke segala arah, semua tampak aman. Namun, begitu saya duduk, tiba-tiba ada motor yang melaju kencang,” ujar Hera kepada awak media.

Hera menyebut bahwa saat itu kondisi lalu lintas di sekitar lokasi tidak terlalu ramai. Motor yang melaju dari arah Jalan Raya Nasional menuju Ciheulang tampaknya kesulitan mengerem ketika kereta sudah mendekat, sehingga motor tersebut menabrak kereta. “Saya sempat teriak ‘kereta, kereta!’, tapi mungkin pengendara motornya sudah tidak bisa menghentikan kendaraannya,” jelasnya.

Setelah kejadian, warga setempat segera berusaha mengevakuasi dan menolong korban yang tertabrak kereta. Anwari (42 tahun), salah satu warga yang turut menolong, mengaku tidak menyaksikan langsung kejadian tersebut. Namun, ia mendengar teriakan warga dan langsung mendatangi lokasi.

“Saya langsung mendekat, ternyata korban sudah berada di pinggir rel dengan kondisi panik dan tampaknya tidak sadarkan diri. Mungkin kondisinya kritis,” ungkapnya.

Anwari segera berkoordinasi dengan pihak Desa untuk menggunakan ambulans, namun karena ambulans terlambat, akhirnya warga menggunakan mobil terdekat untuk membawa korban ke RSUD Sekarwangi. “Kami melakukan pertolongan pertama dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Menurut dr. Rizky Ramadhan, yang menangani korban, kondisi korban saat tiba di RSUD Sekarwangi itu sudah shock.

“Memang, pada saat datang itu udah shock, kita bilang ya. Tensinya sudah turun. Kemudian, pasiennya juga gelisah, dan sudah tidak ada respon,” tutur Rizky.

“Dilakukan (pertolongan) pertama sih untuk penanganan shock-nya. Dimasukkan cairan. Kemudian, dilakukan pemeriksaan awal. Dicek luka-lukanya mana saja. Tapi, ternyata, sudah masuk cairan, tensinya masih rendah, masih turun,” urai Rizky.

Selanjutnya, menurut Rizky, pihak medis berupaya melakukan resusitasi. “Tetapi, hasilnya, responnya kurang bagus. Ternyata, kondisinya masih turun, ternyata henti napas. Jadi, pasien (akhirnya) dinyatakan meninggal sekitar pukul 17:45,” ungkap Rizky.

(M. Afnan)

baca juga: Honda Jazz Tabrakan di Cicantayan Menewaskan Dua Orang Pengendara Motor