Cegah Kebakaran Hutan Konservasi, Stakeholder di Cianjur Gelar Rapat Gabungan

Bycyber jabar

Oktober 3, 2024

CIANJUR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi pencegahan kebakaran Hutan dan dan lahan tahun 2024 bertempat di Hotel Sanggabuana Cipanas Cianjur Rabu (02/10/2024).

Rapat tersebut dipimpin langsung Oleh Kepala Balai Besar Daerah Provinsi Jawa Barat, Adhi Nurul Hadi S.Hut.,M., Sc dan dihadiri oleh stakeholder terkait, antara lain: para Kepala OPD dan Kepala Biro di Lingkup Pemerintah Daerah provinsi jawa barat, Kepala Perum Perhutani Divre Jabar; Kepala BMKG, Unit Pengelola Teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga Instansi Vertikal lainya.

Dalam hal ini Kepala Balai Besar TNGP, Adhi Nurul Hadi, S.Hut.,M.,Sc mengatakan ” rapat pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan di kawasan konservasi dan membangun stakeholder ada pemda, ada TNI-Polri disini dan juga ada kepala desa terkait pentingnya ekosistem TNGP dari bencana kebakaran hutan,” ucapnya.

“Tentunya disini di dalam proses penyaaman pemahaman, terkait dengan pahaman disini tentunya kita harus berbagi informasi terkait dengan ketentuan bagaimana teknis-teknis penanganan kebakaran,” jelasnya.

” Bagai mana kita membangun strategi untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan penanganan kebakaran karena masyarakat menjadi penting buat kami khususnya di konsevasi gunung gede Pangrango karena masyarakat ini pihak yang terkena dampak langsung kalau seandainya ada kebakaran dan berpotensi langsung untuk mendukung kami bersama sama menjaga kelestarian TNGP,” lanjutnya.

Adhi menjelaskan lebih lanjut bahwa kebakaran hutan itu umumnya disebabkan tiga hal.

” kalau kebakaran teorinya itu dipicu dari 3 unsur, selama ada bahan bakar, selama ada oksigen, dan selama ada panas salah satunya itu berlebih, itu bisa menbulkan kebakaran,” terangnya.

” Nah kalau di kami yang sebetulnya paling berpotensi terjadinya kebakaran ada kaitannya dengan wisata alam, karena di kami bentuknya hutan itu tidak tropis, kelembabnya cukup tinggi basah sehingga kami melihat potensi kebakaran khusus terkait dengan pendakian contohnya, karena pendaki ini pada saat melakukan pendakian ada aktivitas aktivitas kecil meskipun memasak dan itu bisa berpotensi, sehingga kami untuk kebakaran hutan ini juga memfokuskan bagai mana cara sebagai pendaki bisa bersama sama mencegah kebakaran,” katanya. (Deri Lesmana)

baca juga: Dishub, Dinkes serta Polres Cianjur Lakukan Ramcek Kendaraan Barang dan Bus Umum