BOGOR – Ajang bergengsi yang baru saja diselenggarakan di Kabupaten Bogor menampilkan domba unggul yang dihasilkan oleh para peternak lokal, Rabu (16/10/24).
Kontes domba ini mendapat perhatian karena menampilkan ternak berkualitas tinggi yang dihasilkan melalui breeding yang terarah dan juga berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi peternakan untuk mendukung ketahanan pangan.
Menurut Pembina Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Bogor Raya, Ateng Sutisna mengatakan, acara ini merupakan sarana untuk berbagi informasi dan menunjukkan prestasi para peternak.
Kemarin para peternak menampilkan domba yang di unggulkan oleh mereka. Ateng Sutisna menyatakan bahwa yang paling penting adalah postur tubuh domba, kesehatannya, dan ukurannya.
Beberapa kompetisi, termasuk Raja Bibit, Raja Daging, dan Raja Susu, diselenggarakan selain kontes ketangkasan. Acara ini membantu para peternak berhubungan satu sama lain dan hanya menjadi hiburan.
“Para peternak dapat saling mencari informasi, bahkan memasarkan ternaknya. Biasanya, yang bagus selalu ada saja yang menawar,” ucapnya.
Untuk menambah kemeriahan suasana, acara ini juga menggabungkan elemen seni dan budaya lokal, seperti pertunjukan rampak gendang saat pembukaan.
Tujuan diadakannya acara ini ialah untuk mengembangkan peternak domba yang mampu menghasilkan ternak berkualitas tinggi, terutama di Kabupaten Bogor, yang merupakan salah satu wilayah dengan populasi domba terbesar di Jawa Barat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa domba yang diproduksi di sini berkualitas tinggi dan dapat mendukung ketahanan pangan,” paparnya.
Kontes ini melibatkan lebih dari 400 ekor domba. Ateng berharap ada peningkatan dukungan dari pemerintah dan pengusaha, terutama dalam hal permodalan dan teknologi.
Dia menegaskan bahwa banyak petani yanh tidak memiliki dukungan yang memadai, meskipun pengembangan breeding domba memerlukan biaya besar dan pengetahuan yang mendalam.
Selain itu, ia berharap pemerintah lebih aktif mendukung pengembangan usaha peternakan domba agar dapat menghasilkan domba yang berkualitas tinggi untuk digunakan dalam produksi daging dan kebutuhan pangan lainnya.
Semua pihak, termasuk pemerintah dan pengusaha, harus mendukung pengembangan domba Garut, khususnya di Jawa Barat. Ateng menyimpulkan bahwa warisan budaya Nusantara harus dijaga dan dikembangkan.
Ajang seperti ini diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas peternakan domba di Indonesia dan meningkatkan ketahanan pangan negara dengan dukungan dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. (Goy)
baca juga: Yayasan PKBM Fajar Harapan Sindangbarang Berbagi Paket Makanan ke 118 untuk Kaum Dhuafa