Di Garut Ada Rumah Burung Hantu Untuk Kendalikan Hama Pada Padi

Bycyber jabar

September 1, 2024

GARUT – Dinas Pertanian Kabupaten Garut mengenalkan program Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) guna mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di Kelompok Tani Cibatok, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jumat (30/8/2024).

Sekda Garut Nurdin Yana yang menghadiri acara ini, selain itu ada juga perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Gandi Purnama, serta perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Raspendi.

Nurdin Yana mengatakan, program ini jadi langkah awal pemkab Garut untuk merespons dukungan pemerintah pusat dalam bidang pertanian, khususnya perihal perpompaan.

“Yakni menyangkut masalah perpompaan atau irigasi perpompaan plus juga pompanisasi sekaligus juga pipanisasi, sehingga ini adalah upaya-upaya kita inovasi pemerintah pusat yang masih digelontorkan oleh pemerintah kabupaten/kota,” ucapnya.

Keberadaan pompa ini kata Nurdin, diharapkan bisa menjadi akumulasi potensi terhadap ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan demi kemaslahatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Garut.

Sementara itu, Gandi Purnama dari Kementerian Pertanian RI menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran RUBUHA yang dianggap ramah lingkungan dan efektif dalam mengendalikan hama tikus. Ia optimistis target pemasangan 1.000 unit RUBUHA di Garut dapat tercapai.

“Saat ini sudah banyak RUBUHA yang didirikan berkat dukungan pemerintah daerah, terutama Pak Sekda dan Dinas Pertanian. Kolaborasi pusat dan daerah ini sangat penting untuk pengendalian hama tikus di lapangan,” ungkap Gandi.

Dalam kesempatan yang sama, Raspendi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat menambahkan bahwa Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan. Ia menekankan pentingnya bantuan pusat dalam mendukung pencapaian target produksi, baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional.

“Jadi secara nasional dulu bahwa kita harus meningkatkan produksi, kita dituntut, ternyata Pulau Jawa dan termasuk Jawa Barat ini dituntut yang paling besar, termasuk kinerja dari kabupaten kota,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menerangkan jika Kabupaten Garut menghadapi masalah sawah kering pada lahan seluas 10 ribu hektar. Dengan bantuan irigasi perpompaan dan pipanisasi, diharapkan masalah kekeringan ini bisa diatasi dan produksi padi bisa meningkat.

“Diharapkan satu tahun bisa tiga kali bahkan empat kali (panen). Kita sudah menyalurkan 472 unit pompa ditambah, 133 irigasi, dan 120 titik untuk pipanisasi,” ucapnya.

Sekarang ini kata dia, tengah diinventarisir sawah yang tidak bisa dialiri air, sehingga ke depan pihaknya dapat melakukan upaya pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam untuk memecahkan permasalahan kekeringan.(gilang)

baca juga: Polres Cianjur Gelar Mediasi Pasca Bentrok Antar Ormas di Ciranjang