‎Warga Hegarmanah Pertanyakan Pengelolaan Dana Ketahanan Pangan, Audiensi Digelar di Kantor Desa

Byeditor

April 29, 2025

‎Warga Hegarmanah Pertanyakan Pengelolaan Dana Ketahanan Pangan, Audiensi Digelar di Kantor Desa

‎CIANJUR, CyberJabar.co.id– Puluhan warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Hegarmanah (Amanah) menggelar audiensi terbuka pada Selasa (29/4/2025) di kantor desa setempat. Audiensi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan kurangnya transparansi pengelolaan dana ketahanan pangan oleh pemerintah desa.



‎Audiensi berlangsung dengan agenda utama mempertanyakan rincian penggunaan dana ketahanan pangan tahun 2023 dan 2024. Warga meminta penjelasan langsung dari Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mengenai rincian anggaran, pengadaan domba, hingga kerja sama dengan pihak ketiga.

‎Acara tersebut dihadiri oleh Camat Karangtengah Dony Herdyana, Kapolsek Karangtengah Kompol Rachmat Hamdan, perwakilan Danramil, anggota BPD, LPM, serta Kepala Desa Hegarmanah Asep Ramdan Nugraha. Dari pihak warga, hadir perwakilan dari 10 RW.

‎Ketua Amanah, Rohim, menyampaikan bahwa audiensi merupakan tindak lanjut dari surat keberatan warga terhadap pengelolaan anggaran. Ia menyoroti adanya dugaan perbedaan harga pengadaan domba yang disebut Rp2 juta per ekor oleh desa, padahal menurut informasi warga, harga di lapangan hanya berkisar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Selain itu, warga juga mempertanyakan kejelasan kerja sama pengelolaan dana tahun 2024 sebesar Rp331 juta yang melibatkan pihak ketiga.

‎Kepala Desa Asep Ramdan menjelaskan bahwa pengadaan domba memang dilakukan melalui pihak ketiga, sebagai evaluasi dari program sebelumnya yang dinilai kurang maksimal. Ia menyebut 30 ekor domba disalurkan ke wilayah Babakan Bandung dengan harga Rp2 juta per ekor.

‎Kapolsek Karangtengah Kompol Rachmat Hamdan menegaskan bahwa laporan pertanggungjawaban (SPJ) tidak bisa diakses publik secara bebas karena merupakan wewenang Inspektorat. Sementara itu, Camat Karangtengah Dony Herdyana berharap audiensi menjadi titik temu dan membuka ruang komunikasi antara warga dan pemerintah desa.(Rie’an)