Cianjur Berangkatkan 442 Jemaah Haji Kloter JKS 25, Lansia 96 Tahun Jadi Perhatian Khusus
CIANJUR – Sebanyak 442 jemaah haji asal Kabupaten Cianjur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) JKS 25, diberangkatkan menuju Asrama Haji Embarkasi Bekasi pada Selasa, 7 Mei 2024, pukul 24.00 WIB. Rombongan terdiri dari 435 jemaah dan 7 petugas kloter.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, H. Rian Fauzi, S.Sy., M.H., menjelaskan bahwa seluruh jemaah dinyatakan sehat dan layak terbang berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan terakhir. “Alhamdulillah, seluruh jemaah dalam kondisi sehat. Mohon doanya agar mereka diberikan kelancaran dan keberkahan dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujar Rian.
Untuk mendukung kelancaran perjalanan darat, disiapkan 11 bus utama dan 1 bus cadangan. “Kami siapkan cadangan satu unit bus untuk mengantisipasi kemungkinan kendala di jalan,” imbuhnya.
Kloter JKS 25 ini turut membawa jemaah tertua berusia 96 tahun dan jemaah termuda berusia 19 tahun. Kemenag Cianjur juga telah melakukan mitigasi untuk jemaah lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan jemaah dengan risiko tinggi (risti), termasuk penyediaan pendamping prioritas dan pelayanan kesehatan khusus.
Rian menyebutkan bahwa jumlah jemaah dengan kebutuhan khusus seperti pengguna kursi roda diperkirakan berkisar 3–4 orang. Data lengkap masih menunggu konfirmasi dari tim kesehatan.
Tahun ini, Kabupaten Cianjur mendapatkan tambahan kuota untuk jemaah prioritas lansia, dari 55 orang tahun lalu menjadi 110 orang. Namun, kuota haji reguler tetap di angka 1.305 orang.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Kabupaten Cianjur, Saeful Ulum, memastikan kesiapan teknis telah ditingkatkan berdasarkan evaluasi keberangkatan kloter sebelumnya. “Pengalaman dari kloter 13 jadi bekal penting. Insyaallah keberangkatan kloter 25 akan berjalan lebih aman dan lancar,” ujarnya.
Rombongan akan diberangkatkan dari Gedung Dakwah Cianjur pada pukul 22.00 WIB. Para pengantar diimbau tidak mengantarkan hingga ke dalam area asrama haji. “Cukup dilepas dari rumah saja agar tidak terjadi kepadatan,” pungkas Saeful.
(Rie’an)