
Banjir Rendam Desa Sukataris, Warga Masih Menanti Bantuan Pemerintah
Cianjur,Cyberjabar.co.id– Banjir yang melanda Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu malam, 26 April 2025, berdampak besar terhadap ratusan warga. Hujan deras yang mengguyur menyebabkan luapan air, diperparah dengan tersumbatnya saluran drainase akibat tumpukan sampah. Genangan air pun merendam pemukiman hingga setinggi dada orang dewasa.

Neni, warga Kampung Kopo Wetan RT 02 RW 06, menceritakan kondisi ayahnya, Muhtar (100), yang tak mampu berjalan dan harus digendong oleh tetangga saat banjir melanda. “Ayah saya sudah tidak bisa melihat dan berjalan. Saat kejadian malam itu, beliau digendong keluar rumah. Hingga kini, kami belum menerima bantuan. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya, Sabtu (18/5/2025).
Hal senada disampaikan Hermin, warga terdampak lainnya. Ia menyebut bahwa hingga tiga pekan pascakejadian, belum ada bantuan atau santunan dari pemerintah kabupaten. “Waktu itu Pak Wakil Bupati sempat datang meninjau lokasi sambil melayat, tapi sampai sekarang belum ada bantuan konkret. Padahal banyak rumah rusak, peralatan dapur hilang, anak-anak kehilangan buku dan seragam sekolah. Kami sangat berharap ada bantuan logistik,” tuturnya.
Hermin menambahkan, sedikitnya 10 rumah mengalami kerusakan berat. Sebagian warga memilih mengungsi atau mengontrak rumah lain karena takut banjir susulan. “Ibu-ibu di sini sudah mulai masak di dapur umum. Kami sangat membutuhkan logistik, peralatan dapur, dan keperluan anak sekolah,” katanya
Kepala Desa Sukataris M.Nurlukman mengatakan, hampir seluruh wilayah desa terdampak banjir, meliputi Kampung Baros, Kopo Wetan, Sukataris, Amanda, dan Pateken, dengan sekitar 290 kepala keluarga terdampak. Tiga kawasan terparah adalah Kopo Wetan RT 02 RW 06, Amanda, dan Pateken, dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter.
“Saat kejadian, kami bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas langsung turun ke lapangan. Warga terdampak sudah kami data dan ajukan ke dinas terkait. Namun bantuan dari desa masih terbatas — baru bisa kami salurkan paralon, pasir, semen, dan papan untuk perbaikan saluran dan jalan,” jelasnya.
Ia mengakui, keterbatasan anggaran membuat pihaknya kewalahan. “Hari ini, 18 Mei, kami turun langsung bersama warga dan BPBD untuk kerja bakti membersihkan sungai dari sedimen serta memperbaiki saluran air dan jalan,” ungkapnya.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Cianjur segera menyalurkan bantuan logistik dan dukungan infrastruktur agar kehidupan masyarakat bisa segera pulih dan risiko banjir serupa dapat diminimalkan ke depan.
Riean