Pemkab Sukabumi Gelar Rapat Bahas Mayday Bareng Serikat Pekerja, Popon : May Day bukan Sekedar Seremoni

Byeditor

April 25, 2025

Pemkab Sukabumi Gelar Rapat Bahas Mayday Bareng Serikat Pekerja, Popon : May Day bukan Sekedar Seremoni

SUKABUMI, Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar rapat koordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Kamis (24/4).

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat terkait persiapan May Day di tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Melalui undangan resmi bernomor 500.15.13.1/3697/DISNAKERTRANS/2025, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, SH., MM., mengimbau seluruh pihak untuk hadir tepat waktu dan menunjukkan komitmen dalam menyukseskan agenda penting ini.

Plt. Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Bambang Widyantoro, MT, menyampaikan bahwa peringatan May Day 2025 di Sukabumi akan berlangsung dengan kegiatan-kegiatan positif yang digelar oleh serikat pekerja.

“Mayoritas serikat akan mengadakan tawasulan, olahraga, dan kegiatan lain yang menumbuhkan semangat kebersamaan. Semua sepakat menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Bambang.

Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini kondisi ketenagakerjaan di Sukabumi masih stabil. “Data PHK yang masuk masih dalam batas normatif, kebanyakan karena habis masa kontrak. Tidak ada gejolak signifikan,” tambahnya.

Terkait peringatan May Day, sebagian besar serikat pekerja di Kabupaten Sukabumi akan mengikuti agenda nasional di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Namun demikian, beberapa serikat tetap akan menggelar kegiatan mandiri di Sukabumi di luar tanggal 1 Mei.

Ketua SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi, Mochammad Popon, dalam rapat tersebut menyoroti pentingnya menjaga daya saing daerah. Ia mengajak seluruh elemen untuk fokus pada perbaikan lingkungan dan efisiensi usaha.

“Saya tidak menuntut hal besar dari pemerintah daerah. Tapi mulailah dari yang kecil. Jalan utama dari barat ke timur Sukabumi dipenuhi sampah. Bagaimana bisa mengundang investor jika wajah depan daerah kita sendiri tidak bersih?” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kondisi ekonomi global, termasuk dampak perang dagang, memengaruhi industri lokal. Oleh karena itu, serikat buruh mendorong perusahaan untuk menunda PHK dan mencari solusi efisiensi lain tanpa mengorbankan tenaga kerja.

“May Day bukan sekadar seremoni, ini momentum memperjuangkan hak-hak buruh. Kami ingin pastikan anggota kami di pabrik-pabrik mendapatkan hak sesuai undang-undang,” tegas Popon.

Ia juga menilai bahwa infrastruktur dan kondusivitas di Sukabumi sudah cukup memadai. Namun, kurangnya inovasi dan terobosan dari pemerintah daerah dalam hal promosi dan relaksasi investasi menjadi kendala utama.

“Jika investor masuk dan melihat jalan penuh sampah dan birokrasi yang rumit, bagaimana bisa mereka percaya menitipkan investasinya di sini?” tutupnya.

Dengan rapat koordinasi ini, Pemkab Sukabumi berharap May Day 2025 dapat menjadi peringatan yang bermakna sekaligus momentum untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat dan produktif.*