SUKABUMI – Tol Bocimi Seksi 2 Cigombong – Parungkuda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kembali dibuka sudah sekitar 3 minggu setelah ditutup total akibat longsor di kilometer 64.
Para pedagang pun nampak kembali menjamur di exit tol Bocimi Seksi 2 Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi.
Pantauan di lokasi, para pedagang asongan terlihat berjajar di perempatan lampu merah Exit Tol Parungkuda.
Lalu lalang kendaraan yang masuk dan keluar melalui Gerbang Tol Parungkuda terlihat tidak terlalu ramai.
Pantauan di fly over Ciambar kilometer 60, volume kendaraan yang melintasi jalan tol Cigombong – Parungkuda nampak sepi.
Salah seorang pedagang asongan di Exit Tol Parungkuda, Ujang (40) mengaku belum mendapatkan dampak signifikan dengan kembali dibukanya tol Bocimi Seksi 2 GT Parungkuda ini.
Ujang mengatakan, pendapatannya justru menurun, meskipun tol sudah kembali beroperasi sepenuhnya.
“Efeknya belum ada, masih kurang (pendapatan), kalau hari Sabtu sama Minggu biasa ramai, kalau hari biasa sepi. Pendapatan kurang, biasa dapat 70, sekarang paling 30, 40 ribu,” ujar Ujang kepada Tribun di perempatan lampu merah Exit Tol Parungkuda, Kamis (10/10/2024).
Ujang menyebutkan, penumpang di kendaraan umum yang menjadi salah satu konsumen untuk dagangannya, masih banyak yang melintas melalui jalan arteri Sukabumi – Bogor, daripada melalui gerbang Tol Parungkuda.
Sehingga kendaraan umum yang melaju dari arah Sukabumi menuju Bogor banyak yang tidak berhenti.
“Iya kendaraan umum masih pada lewat Cicurug gak masuk tol Parungkuda,” kata Ujang.
Senada dengan Ujang, pedagang lain, Abdul Azis (45) juga merasakan hal yang sama. Penjual kopi itu juga mengaku pendapatannya masih belum stabil.
“Masih kurang, kendaraan pribadi juga ga banyak yang lewat atau keluar dari exit tol, biasanya kan kendaraan pribadi suka pada berhenti dulu, pada ngopi, sekarang masih kurang,” kata Abdul. (M.Afnan)
baca juga: Warga Desa Sukapura Rela Antre saat Terima Bantuan Pangan Beras