SUKABUMI, Menanggapi Penggunaan anggaran Dana Desa tahun 2024 Pemerintah Desa Warungkiara, Kabupaten Sukabumi yang diduga dalam mengerjakan Fasilitas Irigasi Asal-asalan di Kampung Cikiray RT 02 RW 04, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa (26/11/2024).
Terkait hal itu, Ketua DPC Petisi Brawijaya Nasional Dian Iskandar mengungkapkan, Jika pembangunan irigasi di Desa tersebut sebagian masyarakat mengatakan kecewa dengan bentuk fisik dan hasil dari pada pembangunan Irigasi itu.
“Maka sebagai Alat penegak hukum dibidangnya itu segera terjun langsung melihat kondisi Irigasi yang berada di Kampung Cikiray, Warungkiara,” cetusnya, Selasa (26/11/2024).
Dikarenakan apa, agar tidak ada sumbangsih bahasa A, B dan C yang dilontarkan kesana kesini alias Saling cuci tangan. “Jika memang diduga terdapat temuan di lapangan, maka sebagai APH harus menegakkan hukum yang seadil-adilnya agar bisa memberikan efek jera terhadap oknum pemerintahan maupun Pengelola Pekerjaan pada proyek Irigasi tersebut yang memakai uang rakyat,” paparnya.
Sebelumnya, pantauan di lapangan pada pengerjaan yang sudah dianggap selesai oleh Pemdes Warungkiara tersebut terlihat hanya Sepotong-sepotong alias diberikan Space (Jeda) yang kurang lebih berjarak 3 meter.
Pada hari Senin 26 November 2024 salah seorang warga sekitar Kampung Cikiray, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan, dirinya merasa kecewa dengan pembangunan yang dilakukan oleh Pihak Pemerintah Desa Warungkiara.
“Bisa di lihat sendiri, ini pembangunan macam apa koq ini di enclo-enclo (tidak full panjang/diberikan jeda jarak),” tuturnya, Senin (25/11/2024).
Menurutnya, pengerjaan tersebut sangat membuat dirinya merasa kecewa dengan Pemerintah Desa yang diduga pengerjaan tersebut asal-asalan.
“Ini kalau hujan besar, pasti bisa jebol lagi, bisa dilihat sendiri kan pengerjaan nya kaya apa, yang dipakai itu uang Rakyat,” cetusnya.
Padahal menurut dia, sebelumnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Daerah (DPMD) Kabupaten Sukabumi sudah melakukan monev. Bahkan dirinya sudah menegur langsung kepada pihak DPMD, namun hanya terdiam.
” Itu pas rame-rame ke lokasi Irigasi ini, padahal ada orang DPMD, piraku iyeu teh arek di Monev Pegawean enclo-enclo kos kiyeu bisa lolos monev,” imbuhnya.
Menanggapi Perihal itu Ketua DPC Petisi Brawijaya Dian Iskandar mendesak Aparatur Penegak Hukum (APH) maupun DPRD dan pihak terkait lainnya, Agar dapat menindak lanjuti dugaan Buruknya Pengerjaan irigasi di Kampung Cikiray yang Asal-asalan.
(Juli)