Warga Mekarsari Garut Akan Laporkan Ketua BUMDes ke APH Jika Tak Mengundurkan Diri

Byeditor

Mei 12, 2025
foto ilustrasi

Garut – Warga Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, tengah digemparkan oleh dugaan pemindahan uang dari rekening BUMDes ke rekening perorangan yang dilakukan oleh Ketua BUMDes Bangkit Mekarsari, Saepul Ulum.

Parahnya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW itu diketahui telah memindahkan dana BUMDes ke rekening pribadi milik ibu kandungnya.

Informasi tersebut terungkap setelah sejumlah pengurus BUMDes menyampaikan laporan kepada tokoh masyarakat setempat. Mereka mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait pemindahan dana tersebut. Bahkan, salah satu pengurus sempat menolak rencana transfer, namun tidak diindahkan oleh Saepul Ulum.

Akibat tindakan tersebut, saldo di rekening BUMDes sempat tersisa hanya puluhan ribu rupiah. Sekretaris dan bendahara BUMDes pun menyatakan ketidaktahuan mereka atas tindakan sepihak yang dilakukan oleh ketuanya. Sehingga bendahara dan sekretaris BUMDes melaporkan hal itu kepada pengawas, kepala desa dan tokoh masyarakat lainnya.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat segera melakukan klarifikasi terhadap Saepul Ulum. Dalam pertemuan itu, ia mengakui telah memindahkan dana tanpa musyawarah dan berjanji mengembalikannya. Kini, seluruh dana BUMDes dikabarkan telah kembali utuh ke rekening semula.

Namun, pengembalian dana tersebut tidak serta-merta memulihkan kepercayaan warga. Mereka tetap menuntut agar Saepul Ulum segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua BUMDes.

“Kami sudah tidak percaya lagi dengan dia. Tindakan ini tidak bisa ditoleransi,” ujar salah satu tokoh pemuda setempat.

Lebih lanjut, warga juga menyoroti rangkap jabatan yang diemban oleh Saepul Ulum, yakni sebagai Ketua RW dan Ketua BUMDes, yang dinilai menyalahi aturan yang berlaku.

Jika tuntutan pengunduran diri tidak dipenuhi, warga berencana melaporkan kasus ini ke Aparat Penegak Hukum (APH) untuk penyelidikan lebih lanjut terkait aliran dana BUMDes tersebut.

“Kalau tidak ada sikap tegas, kami akan bawa kasus ini ke ranah hukum. Harus diusut, uang itu sempat mengalir ke mana saja,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Seperti dikutip dari sejumlah media, Saepul Ulum sendiri sempat berdalih bahwa dana tersebut ditransfer ke pelaksana unit usaha jual beli gabah, yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Pernyataan ini tak bisa diterima warga karena pemindahan tersebut dilakukan tanpa musyawarah dan ada unsur KKN ketika uang BUMDes dipindahkan ke rekening keluarganya sendiri.***